5 Alasan Anti Weekend ke Luar BSD

by - 1:51 AM



Entah kenapa saya merasa sangat harus membuat tulisan ini. Mungkin sebagai pembenaran diri atas kemalasan saya tiap akhir pekan, atau mungkin untuk memang bakat saya sebenarnya di Marketing Real Estate, saya kurang paham juga!
Akhir pekan memang jadi waktu yang paling saya tunggu setiap bangun di Senin pagi (dan juga pagi-pagi lainnya di minggu kerja). Semangat saya jalani lima hari kerja yang ada hari Sabtu dan Minggu. 
Sebenarnya, tidak ada yang spesial sih dari kegiatan Sabtu Minggu-nya saya, saya enggak party hard  di Jumat Malam dan sober di Minggu pagi (been there, done that) atau saya enggak punya rencana keluar kota dan foto-foto lucu untuk di post di social media, percayalah teman, saya enggak se-rajin itu.
Sabtu Minggu jadi waktu privat untuk saya karena di hari itu lah saya bebas bangun jam berapa saja dan melakukan apa saja. (Yap, karena dengan jam kerja saya yang sekarang mengharuskan saya sudah berangkat kantor 7.30 dan apapun yang terjadi saya sudah harus meninggalkan kantor pukul 6.30) (Yes, i've been changed a lot. It surprise me too). 
Dan saya sangat serius menjalani waktu akhir pekan saya. Saking seriusnya, saya selalu pastikan jadwal saya kosong tiap akhir pekan. I am free but it doesn't mean i am available. Saya lebih baik ketemuan main sama teman-teman saya di Jumat malam (entah sampai semalam apapun pokoknya saya ladenin) supaya hari Sabtu Minggu saya tidak keluar dari BSD. Orang yang sudah temenan sama saya lebih dari dua tahun pasti tahu "Gita kan kalau udah weekend udah enggak mau keluar BSD," and its true. Very True. 
Bukannya mau promosi gratis wilayah tempat tinggal saya, tapi BSD (juga Gading Serpong dan Alam Sutera) sudah sangat melengkapi kebutuhan akhir pekan saya. Saya enggak perlu jauh-jauh berkendara ke Senopati hanya untuk minum kopi di tempat yang Instagramable (even if saya juga enggak bisa minum kopi sih). Mau nonton 3D? IMAX? EMAX? you named it, BSD got it! Lagipula, ini merupakan salah satu cara saya untuk tetap waras setelah lima hari menghadapi Jakarta beserta dramanya. Kenapa? Berikut alasannya

1. REAL PARK WITH REAL TRACK
Beberapa bulan yang lalu saya sempat jadi orang yang doyan lari di Senayan sepulang kerja. Baru tiga bulan, saya mulai ogah-ogahan. Pertama, saya hanya bisa lari malam hari yang dimana anginnya sudah dingin, pokoknya enggak sehat-sehat amat untuk orang yang cari kegiatan sehat. Kedua, track lari, sama yang bawa motor atau mobil jadi satu. Ketiga, tukang jualan makanannya menggoda banget, ujung-ujungnya saya jajan dan banyaknya putaran lari saya sama jumlah medoan yang saya beli sama banyak, jadi sama aja bohong kan!
Meanwhile, di BSD ada 2 taman kota dengan track lari (dan bersepeda yang terpisah) yang tersedia. Banyak pohon rindang, tukang jualan cuman di depan pintu masuk dan keluar jadi enggak mengganggu konsentrasi lari dan enggak ada douche bag yang bawa motor ke dalam track lari. 



Kalau Anda beruntung, di Taman Kota 1 (atau taman kota sebelah Al- Azhar) suka banyak latihan-latihan kece. Mulai dari Muay Thai Boxing, Tai Chi, dan banyak lagi lainnya yang insya Allah gratis! Saya pernah ikutan kelompok Muay Thai Boxing di Taman Kota 1 BSD dan lumayan banget lho! Pelatihnya atlet Muay Thai beneran dan kita juga berkesempatan untuk nyobain latihan boxing langsung pakai sarung tinjunya. Sayangnyas aya hanya bertahan 2 bulan. Enggak usah tanya kenapa!


2. PASAR MODERN UNTUK ORANG MODERN
Kebetulan saya pernah kerja di daerah Palmerah yang mengharuskan saya lewat pasar Palmerah setiap harinya. Dan dari apa yang saya alami selama ini, pasar yang ada di Jakarta ya kebanyakan kayak gitu kumuh, kotor, yah pokoknya kalau enggak terpaksa banget males bangetlah akhir pekan ada jadwal belanja ke pasar. (Toh pasar swalayan ada dimana-mana, ye gak?)



Meanwhile, BSD punya pasar yang jual sayur mayur yang di kelola dengan bersih dan rapi. Well, belum bersih banget kayak yang ada di Jepang sih, tapi lumayan layak untuk dikunjungi, aromanya enggak mengganggu panca indera, dan harganya juga bersaing. Dan nemenin mama ke pasar jadi salah satu kegiatan akhir pekan yang jarang saya lewatkan (lebih ke arah wajib sih, soalnya saya yang harus nyetirin mama ke pasar). 

3. TASTE PLEASURE
Mau makan apa sih? Semua jenis ada di BSD. mulai dari yang lokasinya tendaan (Taman Jajan BSD, Taman Jajan Pasar Modern Malam) semi tendaan (taman jajan sepanjang Anggrek Loka), ruko-ruko lucuan (BSD Square, The Breeze), banyak lagi lainnya. Makanan yang lagi hits di Jakarta juga kebanyakan sudah ada tokonya di BSD (atau bahkan awalnya ada di BSD dulu). 



Kalau saya pribadi, kalau akhir pekan sama keluarga, saya malas datang ke tempat yang membuat saya harus pakai alis dan alas kaki bagus. Makanya tempat yang selalu jadi pilihan favorit sejak SD adalah Taman Jajan BSD. Hampir semuanya enak dan hampir semuanya sudah mulai bisnis makanan sejak saya SD (jadi kalau ibarat bikin resume kerja, tukang jualan di Taman Jajan rata-rata pengalaman kerjanya udah pada di atas 20 tahun), jadi sudah enggak perlu di ragukan lagi soal rasa dan harga. 

4. THE HIGHEST DEMAND MALL
Ekspansi budaya Jepang yang lagi gila-gilanya memborbardir ke negeri ini, membuat AEON jadi salah satu mall yang paling banyak di cita-citakan oleh banyak orang non-Tangsel untuk di kunjungi. Selain AEON, geser sedikit (agak jauh sih sebenarnya) ada IKEA yang lokasinya di bibir pintu tol Alam Sutera. 



Masih belum puas juga? Butuh sesuatu yang simpel tapi bisa memuaskan kebutuhan dasar? Favorit saya sih Teras Kota. Kalau malam mereka suka ada live band di halaman luarnya. Tempatnya enggak terlalu besar tapi hampir semua kebutuhan hiburan mall ada di dalamnya. Ada toko buku, BlitzMegaplex, lantai dasar ada restauran Pepenero, Gandhi Steak, dan untuk pilihan pasar swalayannya juga ada Superindo. Di cafe-cafe depannya ada tempat yang jual kopi dan juga bir. Its cozy, its homey, its not complicated. 

5. ITS NEAR FROM MY BEDROOM
Alasan terpenting mengapa saya suka banget menghabiskan akhir pekan di BSD, karena dimanapun saya berada saya bisa dengan waktu singkat kembali ke rumah, masuk ke kamar naik ke kasur dan tidur!

Dok foto: www.kotabsd.com, www.anneadzkia.com, static.panoramio.com, mediajakarta.com

You May Also Like

0 comments