Powered by Blogger.

GA

Pages

  • Home
  • Let's Partner Up!


Apa yang terbesit di benak Anda ketika mendengar negara Afrika? Apakah gurun savanna penuh hewan liar? Atau negara miskin yang penuh wabah penyakit? Semua hal-hal menakutkan tentang Afrika bisa berubah ketika Anda menginjakkan kaki di Johannesburg, Afrika Selatan. Kota urban terbesar di Afrika Selatan ini tidak hanya memiliki sejarah politik yang kaya budaya tapi kini ia telah berkembang menjadi kota modern yang mengagumkan.


Kesan kosmopolitan langsung terasa sesaat Anda tiba di O.R. Tambo International Airport. Lengkapnya informasi dan fasilitas yang tersedia di bandar udara ini membuat perjalanan internasional Anda terasa nyaman. Mudahnya akomodasi dan transportasi yang bisa Anda pilih mulai dari kereta, bus, sampai taksi, sangat memanjakan Anda.


Banyak hal yang bisa Anda kunjungi selama berada di Johannesburg. Mulai dari museum, galeri, kebun binatang, mall, sampai kehidupan malam yang eksotik. Salah satu tujuan yang paling populer di kota ini adalah Apartheid Museum yang berlokasi di Golden Reef City. Di dalam museum ini, Anda bisa melihat ilustrasi dari berbagai seniman yang menceritakan awal kemunculan Apartheid sampai keruntuhannya. Dari sini Anda bisa melanjutkan perjalanan ke daerah Soweto, sebuah kota yang memiliki populasi penduduk tertinggi di Johannesburg. Di dalamnya Anda bisa mengunjungi stadium sepak bola yang juga sempat digunakan untuk Piala Dunia 2010.

Jembatan Nelson Mandela yang menghubungkan pusat bisnis dengan pusat budaya Johannesburg wajib Anda kunjungi. Disekitar jembatan ini ada daerah Braamfontein. Beragam landmark ikonik kota Johannesburg terletak di daerah ini. Salah satu yang terkenal adalah sebuah patung banteng setinggi 5,5 meter di sudut jalan bernama Statue of an Eland. Berjalan sedikit dari Statue of Eland, Anda bisa merasakan keramahan kota yang kaya budaya di Jalan 70 Juta, Braamfontein. Jalan yang terkenal dengan butik lokal yang unik berhias seni jalanan yang penuh warna atraktif.  Di sini juga terdapat Neighbourgoods Market, sebuah pasar urban terbesar di Johannesburg dengan atmosfer kreatif.  Tempat yang tepat untuk Anda mengabadikan foto Anda ke sosial media.


Bergeser sedikit dari Braamfontein, ada daerah Maboneng yang tak kalah menarik. Di sini Anda bisa melihat sebuah lukisan Nelson Mandela yang tengah bertinju tergambar di sebuah gedung setinggi 40 meter.  Lukisan jalanan karya Ricky Lee Gordon ini langsung menjadi ikon dari daerah Maboneng, Johannesburg. Selain seni jalanan, ada beragam tempat menarik lainnya seperti bar di atap gedung, bioskop indipenden, dan juga tempat pembuatan bir yang otentik. Maboneng juga dikenal sebagai tempat lahirnya berbagai seniman Afrika yang mendunia.


Bagi Anda yang suka berbelanja, Johannesburg memiliki dua jenis pusat perbelanjaan di dua daerah berbeda. Di kawasan metropolitan Sandton, Anda bisa menikmati beragam pilihan mall yang menawarkan produk-produk high end dari rumah mode dan desainer kenamaan dunia. Namun, jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih tradisional dan otentik, Anda bisa mengunjungi Rosebank Arts & Crafts Market. Di sini Anda bia mendapatkan beragam suvenir khas dari Afrika seperti alat musik Bongo, aksesori, lukisan, dan banyak lagi lainnya.

Jangan tinggalkan Afrika tanpa melihat kehidupan kawanan Singa di alam bebas. Lion Park di Johannesburg merupakan rumah dari para Singa, Jerapah, Zebra, dan hewan liar yang dilindungi lainnya. Di taman seluas dua kilometer ini Anda bisa bersafari melihat keluarga singa di savanna atau bisa juga memberi makan langsung jerapah atau anak-anak singa yang ada.

Untuk melengkapi malam Anda di Johannesburg, kunjungi daerah Melville yang memiliki  beragam bar dan klub ternama. Ada sebuah kata familiar yang wajib Anda ketahui dari daerah ini yaitu, “Jo’burg Joller” yang artinya “Johannesburg si tukang pesta”. Anda juga bisa menikmati pertunjukkan musikal ataupun opera yang diadakan di Johannesburg Civic Theatre atau Anda bisa juga mengunjungi Mary Fitzgerald Square, sebuah area publik yang biasa dijadikan tempat untuk melakukan pertunjukkan beragam seni di pinggir jalan. Benar-benar kota yang yang penuh petualangan yang berkesan. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Entah kenapa saya merasa sangat harus membuat tulisan ini. Mungkin sebagai pembenaran diri atas kemalasan saya tiap akhir pekan, atau mungkin untuk memang bakat saya sebenarnya di Marketing Real Estate, saya kurang paham juga!
Akhir pekan memang jadi waktu yang paling saya tunggu setiap bangun di Senin pagi (dan juga pagi-pagi lainnya di minggu kerja). Semangat saya jalani lima hari kerja yang ada hari Sabtu dan Minggu. 
Sebenarnya, tidak ada yang spesial sih dari kegiatan Sabtu Minggu-nya saya, saya enggak party hard  di Jumat Malam dan sober di Minggu pagi (been there, done that) atau saya enggak punya rencana keluar kota dan foto-foto lucu untuk di post di social media, percayalah teman, saya enggak se-rajin itu.
Sabtu Minggu jadi waktu privat untuk saya karena di hari itu lah saya bebas bangun jam berapa saja dan melakukan apa saja. (Yap, karena dengan jam kerja saya yang sekarang mengharuskan saya sudah berangkat kantor 7.30 dan apapun yang terjadi saya sudah harus meninggalkan kantor pukul 6.30) (Yes, i've been changed a lot. It surprise me too). 
Dan saya sangat serius menjalani waktu akhir pekan saya. Saking seriusnya, saya selalu pastikan jadwal saya kosong tiap akhir pekan. I am free but it doesn't mean i am available. Saya lebih baik ketemuan main sama teman-teman saya di Jumat malam (entah sampai semalam apapun pokoknya saya ladenin) supaya hari Sabtu Minggu saya tidak keluar dari BSD. Orang yang sudah temenan sama saya lebih dari dua tahun pasti tahu "Gita kan kalau udah weekend udah enggak mau keluar BSD," and its true. Very True. 
Bukannya mau promosi gratis wilayah tempat tinggal saya, tapi BSD (juga Gading Serpong dan Alam Sutera) sudah sangat melengkapi kebutuhan akhir pekan saya. Saya enggak perlu jauh-jauh berkendara ke Senopati hanya untuk minum kopi di tempat yang Instagramable (even if saya juga enggak bisa minum kopi sih). Mau nonton 3D? IMAX? EMAX? you named it, BSD got it! Lagipula, ini merupakan salah satu cara saya untuk tetap waras setelah lima hari menghadapi Jakarta beserta dramanya. Kenapa? Berikut alasannya

1. REAL PARK WITH REAL TRACK
Beberapa bulan yang lalu saya sempat jadi orang yang doyan lari di Senayan sepulang kerja. Baru tiga bulan, saya mulai ogah-ogahan. Pertama, saya hanya bisa lari malam hari yang dimana anginnya sudah dingin, pokoknya enggak sehat-sehat amat untuk orang yang cari kegiatan sehat. Kedua, track lari, sama yang bawa motor atau mobil jadi satu. Ketiga, tukang jualan makanannya menggoda banget, ujung-ujungnya saya jajan dan banyaknya putaran lari saya sama jumlah medoan yang saya beli sama banyak, jadi sama aja bohong kan!
Meanwhile, di BSD ada 2 taman kota dengan track lari (dan bersepeda yang terpisah) yang tersedia. Banyak pohon rindang, tukang jualan cuman di depan pintu masuk dan keluar jadi enggak mengganggu konsentrasi lari dan enggak ada douche bag yang bawa motor ke dalam track lari. 



Kalau Anda beruntung, di Taman Kota 1 (atau taman kota sebelah Al- Azhar) suka banyak latihan-latihan kece. Mulai dari Muay Thai Boxing, Tai Chi, dan banyak lagi lainnya yang insya Allah gratis! Saya pernah ikutan kelompok Muay Thai Boxing di Taman Kota 1 BSD dan lumayan banget lho! Pelatihnya atlet Muay Thai beneran dan kita juga berkesempatan untuk nyobain latihan boxing langsung pakai sarung tinjunya. Sayangnyas aya hanya bertahan 2 bulan. Enggak usah tanya kenapa!


2. PASAR MODERN UNTUK ORANG MODERN
Kebetulan saya pernah kerja di daerah Palmerah yang mengharuskan saya lewat pasar Palmerah setiap harinya. Dan dari apa yang saya alami selama ini, pasar yang ada di Jakarta ya kebanyakan kayak gitu kumuh, kotor, yah pokoknya kalau enggak terpaksa banget males bangetlah akhir pekan ada jadwal belanja ke pasar. (Toh pasar swalayan ada dimana-mana, ye gak?)



Meanwhile, BSD punya pasar yang jual sayur mayur yang di kelola dengan bersih dan rapi. Well, belum bersih banget kayak yang ada di Jepang sih, tapi lumayan layak untuk dikunjungi, aromanya enggak mengganggu panca indera, dan harganya juga bersaing. Dan nemenin mama ke pasar jadi salah satu kegiatan akhir pekan yang jarang saya lewatkan (lebih ke arah wajib sih, soalnya saya yang harus nyetirin mama ke pasar). 

3. TASTE PLEASURE
Mau makan apa sih? Semua jenis ada di BSD. mulai dari yang lokasinya tendaan (Taman Jajan BSD, Taman Jajan Pasar Modern Malam) semi tendaan (taman jajan sepanjang Anggrek Loka), ruko-ruko lucuan (BSD Square, The Breeze), banyak lagi lainnya. Makanan yang lagi hits di Jakarta juga kebanyakan sudah ada tokonya di BSD (atau bahkan awalnya ada di BSD dulu). 



Kalau saya pribadi, kalau akhir pekan sama keluarga, saya malas datang ke tempat yang membuat saya harus pakai alis dan alas kaki bagus. Makanya tempat yang selalu jadi pilihan favorit sejak SD adalah Taman Jajan BSD. Hampir semuanya enak dan hampir semuanya sudah mulai bisnis makanan sejak saya SD (jadi kalau ibarat bikin resume kerja, tukang jualan di Taman Jajan rata-rata pengalaman kerjanya udah pada di atas 20 tahun), jadi sudah enggak perlu di ragukan lagi soal rasa dan harga. 

4. THE HIGHEST DEMAND MALL
Ekspansi budaya Jepang yang lagi gila-gilanya memborbardir ke negeri ini, membuat AEON jadi salah satu mall yang paling banyak di cita-citakan oleh banyak orang non-Tangsel untuk di kunjungi. Selain AEON, geser sedikit (agak jauh sih sebenarnya) ada IKEA yang lokasinya di bibir pintu tol Alam Sutera. 



Masih belum puas juga? Butuh sesuatu yang simpel tapi bisa memuaskan kebutuhan dasar? Favorit saya sih Teras Kota. Kalau malam mereka suka ada live band di halaman luarnya. Tempatnya enggak terlalu besar tapi hampir semua kebutuhan hiburan mall ada di dalamnya. Ada toko buku, BlitzMegaplex, lantai dasar ada restauran Pepenero, Gandhi Steak, dan untuk pilihan pasar swalayannya juga ada Superindo. Di cafe-cafe depannya ada tempat yang jual kopi dan juga bir. Its cozy, its homey, its not complicated. 

5. ITS NEAR FROM MY BEDROOM
Alasan terpenting mengapa saya suka banget menghabiskan akhir pekan di BSD, karena dimanapun saya berada saya bisa dengan waktu singkat kembali ke rumah, masuk ke kamar naik ke kasur dan tidur!

Dok foto: www.kotabsd.com, www.anneadzkia.com, static.panoramio.com, mediajakarta.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments




Dalam koleksi Pre-Fall Valentino 2016, Maria Grazia Chiuri dan Pierpaolo Piccioli, selaku direktur kreatif dari Valentino memilih tampilan perpaduan budaya yang dimana pada modelnya mengenakan rambut Bantu Knots. Jenis tata rambut seperti ini cukup terkenal untuk masyarakat Afrika dan beberapa negara lainnya.


Tata rambut yang penuh seni dengan pilinan rambut bercahaya ini juga pernah menjadi tampilan Anda dari musisi 90-an, Bjork dalam video klip ikoniknya yang berjudul Big Time Sensuality yang di sutradarai oleh Stephane Sednaoui. Dalam video klip tersebut, Bjork tampil dengan rambut mengenakan gaun malam sutra dan sweater sambil bernyanyi di belakang sebuah truk yang menyusuri kota New York. Tidak hanya Bjork, Gwen Stefani pun sempat menggunakan tata rambut ini sebagai tampilan andalannya.




Tata rambut ini biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki jenis rambut keriting yang mengembang. Bantu knots dilakukan untuk membuat rambut mereka keriting lebih rapid an tertata. Namun tidak hanya orang yang berambut keriting, bagi Anda yang berambut lurus pun bisa membuat tatanan rambut seperti ini. Jika tertarik, simak tata caranya di sini:




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Gita Adinda

Gita Adinda
Freelance writer full time day dreamer. Passionate story teller and traveler. Very critical about politic and music. Love sleeping and good food. True Cancer Signs.

About Me

Gita Adinda
View my complete profile

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  December (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  July (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (1)
    • ►  December (1)
  • ►  2017 (27)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2016 (3)
    • ▼  August (1)
      • Wisata Penuh Gaya di Johannesburg
    • ►  April (1)
      • 5 Alasan Anti Weekend ke Luar BSD
    • ►  January (1)
      • Bjork Jadi Inspirasi Tampilan Valentino
  • ►  2015 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  August (2)

Follow Me at




Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates