Powered by Blogger.

GA

Pages

  • Home
  • Let's Partner Up!


Kalau lagu Efek Rumah Kaca berjudul "Jatuh Cinta itu Biasa Saja", saat ini saya ingin menuliskan mengapa Patah Hati juga hal yang biasa saja.

Seperti yang teman-teman tahu dan mungkin alami saat ini, kalau Pilkada DKI Putaran 2 akhirnya berakhir. Hasil polling quick count juga sudah bisa dipantau langsung. Dan kalau teman-teman membaca tulisan ini dari backlink akun di Facebook saya, maka kemungkinan besar kalian banyak yang patah hati saat ini. Ya, saya tahu ini hari yang berat untuk Jakarta, hari yang berpolitik di Ibukota.

Dari beberapa bulan terakhir, saya banyak melihat teman-teman sudah dengan sangat kreatif kumpulkan dana dan dukungan untuk mendukung gubernur andalan Anda yang awalnya ingin maju sebagai calon independen. Teman-teman saat itu sangat semangat, membuat saya yang berada di quarter life crisis ini ikut iri, ingin bergabung tapi apa daya KTP saya Tangerang Selatan dan akuntabilitas saya dalam mengelola dana benar-benar nol besar. Jadi, ada baiknya saya memantau dari jauh saja!

Sedang berada di tengah puncak kejayaan kalian dengan pendukung lebih dari satu juta pemilih, teman-teman harus hadapi patah hati yang pertama, KPU menolak data pendukung indipenden Cagub yang kalian pilih karena aturan di DKI mewajibkan para calon guberburnya bernaung di sebuah partai politik. Sedih, tapi untungnya beberapa partai politik yang sebelumnya sempat mendukung Cagub sebelumnya mau mendukung Cagub pilihan teman-teman kali ini. Long story short, patah hati berbuah manis. Cagub idaman teman-teman jadi bermain di Pilkada DKI dengan dukungan ParPol yang cukup mapan.

Memasuki masa kampanye yang lumayan seram dan menegangkan, salah satu dari kalian bahkan sampai kena masalah di lingkungannya karena dianggap munafik, berkerudung kok ya dukung si kafir. Tapi teman-teman tidak gentar mendukung Cagub idaman dengan penuh kreatifitas yang cerdas. Sayangnya, Cagub idaman teman-teman bukanlah Nabi yang sempurna. Ia bukan pula manusia setengah dewa. Ia hanya seorang Ahok dengan segala kekurangannya. Salah satunya, mulutnya. Kali ini, teman-teman mungkin sudah sadari, kalau konsekuensi ucapan Cagub idaman akan membawa angin tidak segar untuk kalian. Beberapa dari teman-teman mungkin ada yang mulai ragu, tapi banyak dari teman-teman yang masih semangat mendukung. Apapun itu, teman-teman merasakan kembali patah hati, dan kali ini cukup membuat ngeri.

Cagub idaman teman-teman dihujat sana sini, teman-teman kini tak miliki kuasa untuk membela. Ucapan Cagub idola yang tidak sampai 15 menit serta merta menggugurkan kerja kerasnya selama 5 tahun terkahir. Kali ini, hujatan tidak lagi datang dari rekan sesama orang Jakarta. Berbondong-bondong mereka yang merasa dinistakan datang dari seluruh pelosok negeri untuk minta Ahok dipenjarakan. Menyaksikan sidang demi sidang sudah pasti membuat teman-teman cemas dan khawatir. Mungkin serangan dari keluarga sendiri yang meminta teman-teman untuk berhenti berdiri di belakang beliau sudah semakin kuat menerjang.

Tapi, teman-teman tetap setia, dengan kampanye-kampanye damai dan seru. Teman-teman mencoba mengubah wajah si bapak yang galak dan kaku menjadi lebih relatable dengan anak muda lewat challenge-challenge di sosial media. Beberapa debat yang diadakan di media massa pun berhasil mengingatkan para pemilih di Jakarta betapa Cagub idola teman-teman adalah satu-satunya yang paling mengerti kota ini. Untuk beberapa saat, teman-teman yakin semua problema yang dihadapi selama kampanye ini seraya hanyalah cobaan untuk menghadapi kemenangan yang hakiki. Pada Pilkada serentak yang pertama hal itu terbukti benar adanya, Cagub idola teman-teman berhasil merajai polling yang ada.

Dan sesuai dengan aturan  KPU Jakarta yang ada. Hasil pungutan suara harus 50%+1 orang untuk memenangi polling. Walau Cagub idaman teman-teman berada di posisi tertinggi, sayangnya belum bisa mencapai angka tersebut. Maka dari itu, diadakannya Pilkada Putara 2 untuk DKI Jakarta.

Dan hari itu tiba. Ditemani dengan hujan dan gemuruh petir yang ada di langit, kini teman-teman harus dihadapi dengan hasil quick count yang ada. Hasil quick count yang sudah lebih dari 12 tahun mengabdi untuk demokrasi negeri ini menyatakan kalau Cagub idaman teman-teman kalah. Kali ini teman-teman harus menghadapi patah hati terbesar dari seluruh rangkaian Pilkada ini.

Wajar kalau teman-teman merasa patah hati. Merasa semua ini tidak adil. Mungkin tidak pada hasilnya semata, tapi juga patah hati karena harus menelan kenyataan kalau ternyata masyarakat Jakarta, ibukota Indonesia, masih didominasi dengan pemikiran-pemikiran primordial ekstrem. Kalau ternyata, kerja keras dan hasil nyata tidak ada harganya jika tidak seiman. Pemikiran yang membuat teman-teman merasa semakin minoritas.

Sebagai penceloteh asal dan pengamat dari jauh saya hanya bisa bilang, "Yaudah gakpapa. Enggak apa-apa merasa kecewa, patah hati, atau mungkin benci. Tapi tolong, habiskan perasaan itu sesaat saha. Marah sesaat sepertinya hal yang wajar. Ingin teriak juga sepertinya pilihan yang sehat. Tapi sekali lagi tolong, jangat berlarut-larut. Kota ini, Negara ini masih butuh jiwa-jiwa idealis untuk berjalan kembali. Semangat teman-teman masih diperlukan untuk mengawasi jalannya birokrasi. Tapi ya mungkin saat ini, hari ini, minggu ini atau ya bulan ini, jadi waktu yang tepat untuk teman-teman mengistirahatkan diri. Pergi belibur, menyelam menikmati biota laut di kepulauan seribu atau jelajah kuliner Pecinaan Jakarta di Mangga Besar. Bebaskan pikiran teman-teman mengenai kekalahan hari ini. Obati patah hati dengan mengingatkan kembali mengapa teman-teman memilih untuk Jatuh Hati pada kota ini. Karena sebenarnya, patah hati itu biasa saja!"
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


clean slate definition. A new start; especially to make a new start by clearing the record. This phrase comes from the use of chalk and slates in classrooms in the past. By wiping the slate clean, a student could remove any evidence of a mistake.

Clean Slate atau awal yang baru setelah menghapus segala kesalahan yang ada. Momen "clean slate" biasanya hadir di idul fitri. Dimana banyak orang yang saling meminta maaf dan memaafkan melalui pesan broadcast dan dipercantik dengan ayat-ayat Quran atau hadist di dalamnya. Banyak yang merasa momen tersebut hanya ritual sentimental semata, mengikuti kebanyakan orang yang juga melakukan hal yang sama dan kalau tidak ikut melakukannya ada perasaan penghakiman dari orang sekitar. Tapi, apakah kita bisa benar-benar memaafkan, dan mungkinkan memulai segala sesuatunya "clean slate".

1. Maaf

Sebelum kita membicarakan soal awal yang baru, pertama-tama kita harus paham betul apa sih guna dan fungsinya meminta maaf dan memaafkan. Jika kita ambil contoh dari broadcast message yang disebarkan tanpa pandang bulu jelas bukan bentuk meminta maaf yang sebenarnya. Karena pada dasarnya orang meminta maaf karena ia sadar telah berbuat salah pada spesifik satu orang atau segerombol orang. Permintaan maaf lewat broadcast message, menurut saya, salah stau bentuk keacuhan yang paling dasar. Menganggap kita telah membuat salah kepada semua orang yang ada di kontak kita, dan berharap setiap orang yang memaafkan secara personal.
Maaf dan memaafkan, sekali lagi bagi saya, adalah hal yang teramat personal. Jarang rasanya seseorang bisa membuat satu atau dua kesalahan yang sama serentak pada segerombolan orang (kecuali Anda koruptor atau tukang bom bunuh diri, well, mungkin saja sih). Layaknya ijab kabul pernikahan ataupun permohonan pennambahan tengat waktu pembayaran hutang, meminta maaf harus diucapkan langsung dari si yang punya salah kepada orang yang ia kecewakan. Masalah akankah permohonan maaf akan diterima atau ditolak atau mungkinkan berdampak langsung akan hubungan interpersonal keduanya itu hal yang lain lagi. Tapi, menurut saya, untuk memulai "clean slate" yang hakiki, haruslah diawali dengan pengakuan diri kalau telah berbuat salah pada orang lain, dan meminta maaf pada orang tersebut.

2. Ubah

Awal yang baru hanya akan terjadi jika ada sesuatu yang baru dilakukan. Setelah mengakui kalau diri ini tidaklah sempurna dan memohon maaf bagi yang telah dikecewakan, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencoba mengubahnya. Mengubah cara komunikasi dengan teman yang baru saja bertengkar dengan intonasi yang lebih menyenangkan. Dianggap terlalu posesif oleh pasangan, coba belajar untuk sedikit cuek atausetidaknya belajar menyembunyikan rasa posesif. Kecewa dengan hasil review performance di pekerjaan, coba untuk perhatikan kritik yang ada dan menjadi cambuk untuk mengubahnya.
Saya percaya sih, setiap orang berbeda-beda sifatnya dan kita tidak bisa berharap seseorang berubah hanya untuk memuaskan keinginan kita semata. Tapi, saya juga percaya akan niat baik seseorang yang ingin membahgiakan pasangan, teman, atau keluarganya dengan menunjukkan kalau ia berusaha berubah. Karena pada akhirnya, apa yang bisa kita nilai dari hubungan antar sesama manusia ini adalah usahanya.

3. Berdamai

Hal yang paling membuat seseorang sulit untuk memulai sesuatu yang baru karena kita sendiri masih terkenang akan kesalahan-kesalahan kita di masa lampau. Sesekali teringat rasanya tidak masalah, justru menurut saya harus terus ingat sebagai pembelajaran diri. Tapi, kalau kita sampai tidak mau mencoba hal baru karena takut mengalami kesalahan yang sama malah menjadi musibah. Dalam kasus ini, mencoba berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu bisa jadi cara paling ampuh. Mustahil rasanya melupakan keseluruhan kesalahan yang terjadi, tapi dengan menerima kesalahan tersebut sebagai bagian dari cerita masa lalu dan berdamai dengan keadaan yang ada, pasti langkah menuju "clean slate" lebih mudah.

4. Clean Slate 

Setelah semua tahap dijalani, ini saatnya memulai lembaran baru. Slogan Pertamina "dimulai dari nol" akan terasa pas di sini. Memulai pekerjaan baru atau kembali memulai hubungan baru, akan terasa lebih ringan jika semua tahap sudah dilalui. Ada perasaan lebih terbuka dan juga pendewasaan ketika setiap tahap telah dijalani. Tidak hanya untuk orang lain tapi, dan terutama, untuk diri sendiri.

Tapi, diluar kebutuhan untuk memulai sesuatu yang baru dengan bersih adalah sebuah pilihan. Bagi saya tidak semua hal bisa kembali dimulai dengan bersih seakan tanpa noda atau retak yang tercipta. Lagi pula, bagi beberapa orang sulit rasanya berdamai dengan masa lalu atau egonya.

Tapi bukan berarti seseorang tidak bisa memulai sesuatu yang baru, hanya saja jalannya pasti akan lebih berat. Karena, tidak mau munafik, saya juga bukan tipe orang yang mau mengkonfrontasi perasaan bersalah saya kepada orang lain. Cara saya untuk mengembalikan keadaan seperti sediakala adalah dengan lari dari masalah, berdiam diri sampai masalah berlalu, dan jika diperlukan saya akan berkomunikasi kembali degan orang tersebut. Pengecut? Memang! Tapi hingga hari ini, cara itu saya anggap menjadi cara yang paling sehat untuk saya saat ini. Mungkin. Mungkin nanti saya sendiri akan pakai cara ini!

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Salah satu hal yang saya nikmati saat berlibur adalah membuat itinerary selama di tempat liburan. Dan karena kami berencana tinggal di Nusa Ceninngan, maka saya pun bersusah payah mencari info tentang tempat makan yang enak selama di sana. Mungkin karena pulau ini tergolong kecil dan agak sulit untuk di lalui, (baca usaha saya ke Ceningan di sini) maka tidak terlalu banyak informasi restoran di Nusa Ceningan. Kebanyakan food blogger membahas kuliner yang ada di Nusa Lembongan yang memang lebih banyak pengunjungnya.

Tapi bukan berarti mencari makan di Nusa Ceningan perkara sulit. Syukur alhamdulilah saya sempat dapat beberapa daftar tempat makan di pulau yang hanya bisa dilalui dengan "jembatan cinta" ini. Dan dari sekian banyak yang saya list, sayangnya saya cuman berhasil mencicipi ke dua tempat saja. Bukan karena mustahil untuk ditempuh, tapi karena sudah lelah bermain di Nusa Penida dan tempat lainnya, kami memilih makanan yang disediakan di Le Pirate Ceningan. Tapi Bagi kamu yang ingin berlibur ke Nusa Ceningan, berikut lima tempat makan yang asik di Nusa Ceningan.

1. The Dungki Bendega Resto

Sayangnya saya tidak berhasil mencapai resto ini walaupun sudah banyak membaca dari review di Trip Advisor dan tempat review resto lainnya kalau tempat ini bagus. Tidak seperti kebanyakan resto lainnya yang berada di tepi pantai, The Dungki Bedega Resto ini terletak di tengah jantung pulau Nusa Neningan. Tidak jauh dari Blue Lagoon, restoran yag diperkasai oleh seorang chef yang sudah 15 tahun menggeluti dunia kuliner dengan menjadi chef hotel bintang lima, I Kadek Astawa. Banyak review yang mengatakan kalau menu Pork Ribs dan Rendang menjadi highlight liburan kuliner bagi banyak orang. Buat kamu yang baru akan menuju Ceningan, pastikan resto ini masuk jadi itinerary ya!

2. Next Level

Letaknya persis disebelah hotel kami di Le Pirate Ceningan, tapi sekali lagi entah kenapa saya dan dua teman pemalas saya lupa menyambangi tempat ini. Tapi, dari Le Pirate Ceningan, saya bisa melihat cafe yang letaknya di lantai dua ini dengan jelas. Dari jauh sih, saya bisa lihat kalau tempat ini punya atmosfer yang santai dan #GoodVibeOnly. Dan dari review yang ada di social media, saya bisa bilang kalau restoran ini cocok disambangi sore hari sebelum sunset. Karena letaknya yang tidak jauh dari pinggir pantai dan cukup, membuat Next Level Ceningan memiliki pemandangan 360 derajat yang cukup memukau. Desain tempat yang cukup hippies, bisa membuat tempat ini salah satu spot untuk OOTD juga.
Untuk pilihan makanan sepertinya hampir mirip dengan resto yang lain, menyediakan pilihan makanan mulai dari Western dan juga Asia. Tapi, tempat ini memang paling ramai dikunjungi pada malam hari, karena selain sebagai restoran Next Level juga salah stau spot favorit para turis untuk bersantai dengan beer dingin ataupun minuman lainnya.


3. Sea Breeze Ceningan

Jauh sebelum saya berangkat ke Nusa Ceningan, Sea Breeze sudah masuk daftar wajib kunjung saya. Karena saat saya melihat foto-foto yang mereka unggah ke Instagram (@seabreezeceningan) saya langsung jauh hati. Saya bilang ke kedua teman saya, "kita wajib ke sini". Letaknya persis dipinggir laut Nusa Ceningan, dekorasi restoran ini pun dibuat sangat menyenangkan. Dua buah ayunan menghadap laut dan juga sebuah hammock yang diletakan di pinggir laut membuat saya kepincut. Hehe.
Untuk makanan yang ditawarkan cukup beragam, sejujurnya lebih beragam dibandingkan yang ada di hotel kami, Le Pirate Ceningan. Harganya pun cukup masuk akal. Pada kesempatan itu, saya makan Chicken Golden Cheese yang berisikan ayam fillet yang diisi keju dan dihidangkan dengan saus keju dan kentang. Porsi yang cukup besar, makan sore menuju malam yang sangat pas buat saya yang kelaparan setelah bermain di Nusa Penida seharian dan malas mencari makan malam. Kedua teman saya memilih menu yang lebih simpel seperti Nasi Goreng Babi dan Nasi Goreng Spesial, dengan tambahan Gado-Gado dan juga Garlic Bread (iya, saya tahu, benar-benar pilihan yang aneh untuk makan malam). Range harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 20,000 (untuk menu breakfast) sampai Rp. 80,000. Kami yang cukup geragas ini dengan menu segitu banyak dan dua botol beer menghabiskan tidak sampai Rp. 300,000.


4. Le Pirate Ceningan

Wah, ini tempat memang spesial banget. Bukan cuman dari dekorasi penginapannya saja, tapi juga pilihan menu yang ditawarkan juga cukup unik. Menu makanan yang ditawakan kebanyakan di dominasi dnegan menu-menu Mexico. Contohnya, untuk menu sarapan mereka menyediakan semacam burito yang berisi sosis chorizo dengan avocado dan red bean, super Mexico bukan?
Tapi bukan berarti restoran ini tidak memiliki menu lainnya. Menu Western seperti Bacon and Egg atau Spaghetti Carbonara juga tersedia.
Untuk kamu yang datang dengan pasangan, di malam hari resto ini sangat cantik untuk dinner romantis. Dengan pemandangan laut Nusa Ceningan yang temaran, dan pilihan wine dan coack tail yang beragam, Le Pirate Ceningan bisa jadi pilihan yang sempurna untuk kamu dan pasangan.


5. Ceningan Cliff Restaurant

Arrgghh, ini juga salah satu restoran yang saya selakan tidak di kunjungi. Ceningan Cliff Restoran yang terletak di sebrang persis dari Nusa Penida ini memiliki pemandangan yang cukup menyenangkan. Dari beberapa review yang saya baca dan saya amati, tempat ini sangat tenang dan eksotis. Walaupun katanya arah ke tempat ini cukup mendaki tapi semua itu sepadan dengan pemandangan yang ditawarkan.
Untuk makanan, dari yang saya baca sih tidak ada yang luar biasa. Bahkan beberapa ada yang sempat memberikan review jelek karena menemukan potongan plastik di minuman mereka (ouch!)


Dan kalau boleh beri sedikit tipa, lebih baik Anda juga membawa bekal jajanan sendiri selama berada di Ceningan karena untuk pertama kalinya saya datang ke sebuah pulau yang belum tersentuh Alfamart atau Indomart yang buka 24 jam. Jadi kalau-kalau tengah malam merasa lapar (seperti teman saya April yang enggak bisa berenti nyemil), beli jajanan seperti chips atau cokelat bisa jadi penolong!

Jadi, udah tau dong yaa itinerary makan saya selama di Nusa Ceningan, Semoga saja kamu bisa mewujudkan semuanya dan bisa ceritakan kembali ke saya apakah ke-lima tempat ini cukup pantas untuk dikunjungi atau tidak. Atau mungkin kamu punya rekomendasi sendiri, sok atuh di share di komen biar saya juga bisa baca!

all photo credit: TripAdvisor.com, instagram
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments


Banyak hal yang bisa Anda lakukan di Nusa Penida. Namun, jika saya bisa batasi dengan angka, saya rasa empat tempat ini cukup bisa memaksa Anda untuk membuka Traveloka dan segera memesan tiket pesawat ke Bali dan mengecek jadwal kapal speed boat ke Nusa Penida. Pulau terbesar diantara dua Nusa lainnya, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, Nusa Penida menawarkan beragam aktivitas yang lengkap bagi Anda pecinta laut.

Buat yang hobi snorkeling dan diving, ada banyak spot di Nusa Penida yang tawarkan pemandangan ekosistem laut yang mengagumkan, buat yang hobi main air ada beragam permainan air yang superseru, dan bagi yang ingin nikmati pemnadangan alam penida dari pesisir pantai maka sewa mobil ataupun motor beserta supir yang juga jadi guide tersedia di pinggir pantai ketika Anda berlabuh di Penida.

Pada kesempatan kali ini kami memilih untuk menikmati Nusa Penida dari jalur darat karena... well, dua di antara kami sedang datang bulan dan sempat 'bocor' di hotel. Jadi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mendapat serangan hiu yang mencium darah menstruasi kami dari ratusan meter bawah laut (hey, saya cukup kenyang nonton Jaws, jadi saya tahu kalau hal itu mungkin terjadi ya!).

Untuk menuju melakukan trip di Nusa Penida kami butuh sewa mobil. Kami telah membuat janji dengan Pak Kumis, yang menyediakan beberapa kendaraan beserta supir untuk menjelajahi pulau ini. Harga sewa mobil beserta supir dalam satu hari sebesar Rp 500,000 yang dimana Anda akan diajak berkeliling bagian Selatan Nusa Penida, yang terdiri dari Klingking Beach, Broken Beach, Angels Bilabong, dan Crystal Bay. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi bagian Timur Nusa Penida, dimana terdapat Pantai Atuh, Thousand Island, dan tebing-tebing Nusa Penida yang indah lainnya, Anda hanya perlu menambah Rp 200,000. Karena jarak antar wisata bagian Selatan dan Timur Nusa Penida cukup jauh, sekiranya butuh 2 jam perjalanan dengan jalanan terjal dan menanjak. Tapi jika Anda berniat untuk melihat seluruh pemandangan yang ada di Nusa Penida, extra Rp 200,000 bukan jumlah yang besar. Tapi ingat, pastikan Anda berangkat dari pagi hari, minimal sekitar jam 7.00 pagi sehingga Anda tidak kehilangan matahari karena waktu yang habis di jalan. Adapun harga sewa kapal dari Nusa Ceningan ke Nusa Penida hanya Rp 20,000 per orang, atau jika Anda butuh privasi, satu kapal sekali jalan bisa di sewa dengan harga Rp 150,000.

1. Klingking Beach

Pantai Klingking merupakan salah satu tujuan utama mengapa banyak orang mengunjung Nusa Penida. Pulau tebing berbatu yang menurut saya lebih menyerupai kepala dinosaurus ini mampu menakjubkan siapapun dalam hitungan detik. Banyak orang yang sudah berfoto di atas tebing ini namun jarang yang turun dari tebing. Bukannya dilarang tapi jarak yang luar biasa jauh dan sulitnya untuk mendaki ke atas kembali menjadi kendala. Tapi bukan berarti mustahil untuk menikmati pantai ini, namun jika Anda tidak terlalu fit seperti kami yang tengah datang bulan, pilihan untuk menyusuri tangga kecil yang curam bukan pilihan yang bijak!



2. Broken Beach

Salah satu tempat yang membuat saya kagum lainnya adalah Broken Beach atau Pasih Uwuug. Lanskap Nusa Penida yang penuh tebing yang curam sudah pasti banyak memukau banyak mata, tapi alam yang tercipta di Broken Beach ini fenomenal menurut saya. Entah karena saya jarang jalan-jalan ke tempat dengan pemandangan indah tapi tempat ini salah satu yang wajib Anda kunjungi.

Lain dengan Klingking Beach yang bagian dasarnya bisa Anda telusuri dengan tangga curam. Untuk menyentuh bagian dasar Broken Beach ada dua cara yang bisa Anda lakukan yaitu menyewa kapal dari pelabuhan Nusa Penida dan meminta kapten kapal menyempatkan berhenti di bagian bawah Broken Beach atau... Anda bisa loncat dari atas tebing ke bawah. Sangat menantang adrenaline tapi luar biasa bahaya, karena sekali Anda loncat ke bawah tebing Broken Beach, tidak ada cara untuk memanjat ke atas tebing. Satu-satunya cara menunggu kapal nelayan atau sewaan mengangkut Anda.

3. Angels Billabong

Tidak jauh dari Broken Beach, pecahan karang populer bernama Angels Billabong juga terdapat di sini. Di luar dugaan ternyata tempat ini tergolong kecil. Mengingat banyak orang yang foto di dasar Angels Billabong dengan banyak orang.
Sayangnya saat kami sampai ke sini, air laut tengah pasang kembali. Hempasan ombak yang cukup kuat membuat pemandu kami sat itu, Bli Agus, melarang kami untuk turun ke bawah. Paslnya dua mingu sebelum kami ke sini, tarikan dan hempasan ombak Angels Billabong ini sempat memakan korban. Saran kami, jika Anda tengah berlibur di tengah yang tidak terlalu familiar, selalu dengarkan warga lokal yang mendampingi Anda. Jangan mementingkan foto atau kesenangan semata. Karena salah-salah, nyawa Anda taruhannya.

4. Crystal Bay


 Akhirnya, kami bertemu pantai. Eits, jangan khawatir, sebelum kami masuk ke pantai kami sudah membersihkan apa yang perlu dibersihkan untuk masuk ke air. Jadi kejadian bocor di laur dijamin tidak akan terjadi. Lagipula, saya sering dengar mitos kalau darah menstruasi berhenti ketika sedang berenang atau berada di laut. Apapun itu, kami sangat menikmati momen ini. 
Lanskap Crystal Bay yang dikelilingi pulau-pulau kecil bertebing mengingatkan saya dengan pulau Krabi di Thailand. Rata-rata kepulauan yang ada di sana dikelilingi oleh pulau bertebing yang tinggi. 
Bedanya, kalau Chicken Island yang ada di Krabi sudah dipenuhi oleh penjual makanan dan minuman (teh tariknya the best lah!) yang ada di atas kapal sehingga membuat liburan lebih nyaman, kalau di sini, kami harus mencari restoran terlebih dahulu untuk mengisi perut karena di pantai ini hanya tersedia penjual minuman dan makanan kecil. 
Dan di pinggir pantai ini juga disewa payung dan bean bag untuk menyimpan barang dan bersantai. Harganya relatif sama dengan di Bali, Rp 50,000 per payung. Dan jangan khawatir saat Anda tengah berenang di pantai, pemilik sewa payung memastikan barang Anda aman walau tidak ada yang mengawasi. Dan sejujurnya, secara personal  hal itu yang membuat saya suka berlibur ke daerah pulau kecil yang belum terlalu ramai, tingkat kriminalitasnya masih sangat rendah orangnya pun masih ramah karena mereka masih butuh perhatian wisatawan lokal maupun internasional. 

Maih banyak tempat yang sebenarnya bisa dikunjungi dan dilakukan di Nusa Penida. Jika saya boleh menyarankan, jika Anda ada niatan untuk menjelajahi pulau ini, pastikan Anda meluangkan waktu dua hari di pulau ini sendiri. Karena jika Anda memaksa semuanya dikunjungi dalam satu hari, Anda pasti merasa lelah dan... apa gunanya liburan jika justru membuat Anda lebih letih?
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Minggu lalu, saya dan dua teman travel saya, April dan Susan, memutuskan untuk mengadakan perjalanan singkat ke Nusa Penida. Sebuah kepulauan kecil di sebrang Barat kota Denpasar. Kenapa? Alsannya simpel, kami bosan dengan rutinitas kota dan sangat butuh pantai. Beberapa pantai yang ada di nusantara jelas sempat jadi pilihan mulai dari Labuan Bajo, melirik Kakaban Trip, hingga akhirnya keputusan berakhir di Le Pirates Ceningan. Alasannya sederhana, tiket pesawat ke Bali lebih murah dibandingkan tiket pesawat direct Garuda ke Labuan Bajo dan kami merasa lebih nyaman berpetualang di pulau yang sudah sering kami kunjungi, Bali.

Tapi pada kenyataan, perjalanan ke Nusa Ceningan bukanlah hal yang mudah. Kurangnya informasi dan terlalu terbuai dengan foto-foto di social media mengenai Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida membuat kami nafsu ingin sampai tanpa tahu bagaimana mencapai tujuan. Dan memilih untuk tinggal di Le Pirate Ceningan juga merupakan pilihan tanpa diskusi panjang karena kami pikir, "sudah sampai di Nusa Ceningan kenapa tidak tinggal di tempat paling terkenal di pulau ini". Dan juga apa susahnya sih ke tempat yang sudah dikunjungi oleh ratusan orang di social media, Jika orang-orang di Instagram bisa dengan mudah menjelajahi pulau ini, maka kami juga pasti bisa! Tapi ternyataa...



1. Transportasi
Menuju Le Pirate Ceningan dibutuhkan 3 jenis moda transportasi. Pertama, pesawat terbang yang membawa kami dari Jakarta menuju Bandar Udara I Ngurah Rai Bali. Selanjutnya dari badara kami menyewa mobil menuju Sanur, Denpasar. Dari Sanur kami menyewa kapal cepat yang mengantarkan ke Nusa Lembongan. Dan dari Lembongan kami masih harus menyetir motor sewaan untuk menuju Nusa Ceningan karena dari Nusa Lembongan ke Nusa Ceningan hanya terhubungan dengan jembatan kecil yang hanya bisa dilalui oleh pejalanan kaki atau sepeda motor.

Jangan khawatir, untuk menyebrang ke Nusa Lembongan ada banyak pilihannya mulai dari private speed boat, speed boat sampai yang publik slow boat. Untuk Yang publik slow boat, jadwalnya hanya ada jam jam 10.30 dari Sanur Bali, dengan menggunakan kapal kayu dengan waktu tempuh 1,5 jam seharga Rp 100,000. Sedangkan untuk publik speed boat berangkat dari Sanur ke Nusa Lembongan (Mushroom Beach) sudah ada dari jam 8.30, 9.30, 10.30, 11.30, 13.00, 14.30, 15.30, 16.30 dengan waktu tempuh 30 menit seharga Rp. 175,000. Untuk private speed boat, kamu bisa mencari jadwal dan tiketnya di situs dengan harga berkisar Rp 250,000 - 350,000. Biasanya perbedaan private dengan publik hanya banyaknya penumpang yang dibawa dan kecepatannya. Semua harga yang dibanderol merupakan harga pulang pergi untuk turis lokal, untuk turs mancanegara harga tersebut hanya berlaku untuk sekali jalan. Hihi.

Sesampainya di Nusa Lembongan, kami masih buta akan naik apa dan bagaimana caranya menuju hotel kami di Nusa Ceningan. Tapi jangan khawatir, penyewaan motor dan ojek sudah siap sedia di pinggir pantai. Buat Anda yang sudah reservasi hotel di Nusa Lembongan, ada pilihan kendaraan mobil pick up yang bisa mengantarkan Anda langsung ke depan hotel. Tapi bagi yang yakin memilih tinggal di Le Pirate Ceningan, kendaraan motor sudah pilihan wajibnya. Harga sewa potor perharinya Rp 75,000 dan jika pakai ojek Rp 100,000 sekali jalan.

terlihat besar karena pakai kamera GoPro Hero 5
2. Super Cilik
Di luar ekspektasi, ternyata kamar yang ditawarkan Le Pirates luar biasa kecil. Mungkin salah kami juga yang enggak lihat pilihan kamar yang ada sehingga kami memilih kamar untuk berdua. Tapi kami tetap merasa kamar ini terlalu kecil untuk berdua. Bahkan lebih besar kamar mandinya. Tidak hanya itu, kolam renang yang baisa digunakan foto oleh banyak orang di Instagram ternyata ukurannya lumayan kecil. Mungkin jika digunakan 8 orang sekaligus pasti sudah enggak bisa berenang.

Dan, bagi Anda yang sama butanya dengan kami, kamar di Le Pirate ini dilengkapi dengan AC namun ada charge tambahan Rp 100,000 per malam. Untuk cuaca secerah kami kemarin, menggunakan AC juga jadi harga mati. Air mineral lengkap tersedia di kamar, kamar mandi juga dilengkapi dengan sabun dan shampoo. 

this was just okay, bahkan untuk saya yang suka asin banyak menu yang underseason. Jadi nambah garam terus deh!
Waluapun mahal, Sea Breeze Ceningan
cukup menyenangkan untuk nikmati senja sore
3. Over Price Meal

Mungkin kaminya yang tidak mengeksplor tempat makan di daerah Ceningan, tapi dari dua restoran
yang kami cicipi selama di pulau kecil ini, yaitu Sea Breeze Ceningan dan Le Pirate Rest, rata-rata satu kali makan menghabiskan 70-90 ribu rupiah. Menurut saya itu cukup mahal untuk makanan dengan rasa biasa aja. Dibandingkan dengan harga makanan di yang ada di Pulau Bali, dengan 90ribu kami bisa makan dua porsi Mak Beng dan rasanya sudah terkenal legendaris.


tanpa filter, temaram sunset menuju malamnya memang bikin foto seperti terkena filter ekstra biru
4. Kick Ass View
Tapi diluar banyaknya kejutan yang enggak dipersiapkan dalam perjalanan kali ini, kami cukup takjub dengan pemandangan tepi pantai yang diberikan Le Pirate Ceningan. Kami cukup beruntung dengan cuaca cerah sepanjang perjalanan kami di Ceningan, Lembongan dan Penida. Saat memasuki pukul lima sore, kami sangat menyarankan Anda untuk menggelar hammock yang ada di depan kamar, memesan radler atau minuman segar dari bar, sambil menikmati pemandangan pantai Nusa Ceningan yang lautnya perlahan-lahan surut. Its worth the trip!
its tiring but it was fun! I already miss our little bungalow

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Gita Adinda

Gita Adinda
Freelance writer full time day dreamer. Passionate story teller and traveler. Very critical about politic and music. Love sleeping and good food. True Cancer Signs.

About Me

Gita Adinda
View my complete profile

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  December (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  July (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (1)
    • ►  December (1)
  • ▼  2017 (27)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ▼  April (5)
      • Patah Hati itu Biasa Saja
      • How to Start Clean Slate
      • 5 Tempat Makan di Nusa Ceningan Yang Bisa Jadi Pil...
      • 4 Tempat di Nusa Penida Jadi Bukti Kalau Tuhan Mah...
      • Susah Susah Seru ke Le Pirate Ceningan
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  August (2)

Follow Me at




Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates